Jakarta – Universitas Syiah Kuala (USK) menegaskan komitmennya sebagai penggerak ekonomi kreatif nasional dengan berpartisipasi aktif dalam forum internasional Friends of Creative Economy (FCE) Meeting 2025 yang digelar di Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Oktober 2025.
FCE Meeting 2025 adalah bagian penting dari inisiatif global World Conference on Creative Economy (WCCE) yang dipelopori oleh Indonesia. Tahun ini, FCE mengusung tema kunci “Glocalisation of Creative Economy: Policies, Practices, Partnerships.”
USK hadir sebagai mitra strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, diwakili oleh dua delegasi utama: Prof. Dr. Ir. Rahmat Fadhil, M.Sc. (Direktur Direktorat Kewirausahaan dan Alumni) dan Hendra Halim, M.E. (Manajer Operasional Inkubator Kewirausahaan USK).
Dalam forum tersebut, USK fokus mengadvokasi tiga agenda utama:
Prof. Rahmat Fadhil menekankan bahwa peran universitas telah berevolusi menjadi lebih dari sekadar pencetak lulusan.
“Dalam konteks globalisasi kebijakan, peran kampus tak lagi sekadar mencetak talenta, tapi juga menjadi policy partner yang menjembatani inovasi lokal dengan standar global,” ujar Prof. Rahmat Fadhil.
Ia menambahkan, jejaring yang dibangun USK di FCE akan ditindaklanjuti secara konkret, termasuk melalui program-program seperti startup clinic, market access matchmaking, dan skema pembiayaan inklusif bersama mitra.
Partisipasi USK ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi pengembangan talenta muda, penguatan UMKM, dan penciptaan ekosistem inovasi di Aceh.